Seringkali seseorang berada dalam situasi di mana posisi yang ia inginkan mensyaratkan kandidat dari jurusan studi tertentu. Padahal, itu bukan bidang studinya. Lalu, apa tetap harus dilamar?
Sri Muliati Abdullah, Staf ahli Bidang Recruitment and Training ECC UGM, mengatakan perusahaan menawarkan suatu posisi tentu berharap akan diisi oleh kandidat yang kompeten di bidangnya. Banyak pertimbangan yang dilakukan, termasuk melihat pada kemampuan kerja yang bisa kandidat berikan bagi perusahaan.
Ada perusahaan yang memberlakukan aturan ketat, yakni mensyaratkan kandidat harus sesuai jurusan yang dicantumkan. Namun ada pula yang tidak. Untuk kasus yang pertama mungkin kecil kemungkinan Anda melakukan lintas bidang saat melamar pekerjaan. Namun pasti berbeda dengan kasus yang kedua.
Menurut Lia, sapaan akrabnya, beberapa perusahaan acapkali lebih melihat pada kemampuan kandidat. “Perbankan misalnya, perusahaan ini biasanya lebih melihat pada karakternya, tidak semata-mata skill,” terang Lia, sapaan akrabnya.
Hal ini diamini oleh Astri Sulistiyani, Recruitment & Training Supervisor PT Wavin Duta Jaya, saat diwawancara bersamaan psikotes calon karyawan yang digelar Rabu (4/4) di Graha Karir ECC UGM. “Bekerja itu tidak hanya masalah skill, namun juga softskill,” papar Astri. Menurutnya pula, terkadang kandidat yang melakukan lintas bidang menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan. “Kita jadi penasaran dan memanggilnya untuk ikut tahapan tes,” ujarnya.
Meski begitu, bukan berarti Anda bisa leluasa melamar posisi yang tidak sesuai bidang studi ya. Perusahaan tetap melihat kualifikasi dan potensi kandidat untuk dsesuaikan dengan posisi yang ditawarkan.
Berikut beberapa pertimbangan yang sebaiknya Anda pikirkan sebelum memutuskan untuk melakukan lintas bidang dalam melamar pekerjaan.
1. Lihat detail pekerjaannya
Kesuksesan tergantung pula pada bagaimana Anda bisa menjawab tantangan-tantangan dalam sebuah pekerjaan. Untuk itu, jangan sia-siakan waktu Anda. Pastikan deskripsi pekerjaan dari posisi yang dilamar mampu Anda kerjakan.
2. “Benarkah ini passion-ku”?
Tanyakan pertanyaan ini pada diri Anda. Melamar pekerjaan lintas bidang studi tentu menjadi tantangan yang tidak sembarangan. Dibutuhkan keinginan besar dari seseorang untuk mau melakukan usaha ekstra. “Siap tidak dia belajar sesuatu yang baru, bagi perusahaan ini adalah tawaran dan bagi kandidat ini adalah tantangan” ujar Lia. Langkah ekstra ini tentu akan terasa lebih mudah jika bidang yang baru memang sesuai dengan passion atau ketertarikan Anda.
3. Pilih bidang yang masih bisa Anda taklukan!
Hal ini terkait dengan bagaimana Anda mampu melakukan rincian pekerjaan yang ditawarkan nantinya. Misalnya, Anda adalah seorang lulusan Teknik Elektro yang pernah mengambil mata kuliah program komputer dan menguasainya. Mungkin Anda bisa melamar posisi di bidang IT yang sesuai meski Anda bukan jebolan Teknik Informatika atau Ilmu Komputer. Atau misalnya Anda adalah lulusan Teknik Nuklir yang mencintai dunia jurnalistik dan memiliki pengalaman di bidang itu, mungkin boleh juga melamar posisi reporter di sebuah media massa.
Satu hal yang tidak kalah penting, tunjukkan pada perusahaan bahwa Anda memiliki kelebihan lain yang mungkin tidak dimiliki mereka dari jurusan terkait. “Mungkin secara pengetahuan masih kurang, namun yakinkan perusahaan Anda memiliki kelebihan lain, misalnya kemampuan berkomunikasi yang lebih baik dan keinginan kuat untuk belajar,” ujar Astri.
Sri Muliati Abdullah, Staf ahli Bidang Recruitment and Training ECC UGM, mengatakan perusahaan menawarkan suatu posisi tentu berharap akan diisi oleh kandidat yang kompeten di bidangnya. Banyak pertimbangan yang dilakukan, termasuk melihat pada kemampuan kerja yang bisa kandidat berikan bagi perusahaan.
Ada perusahaan yang memberlakukan aturan ketat, yakni mensyaratkan kandidat harus sesuai jurusan yang dicantumkan. Namun ada pula yang tidak. Untuk kasus yang pertama mungkin kecil kemungkinan Anda melakukan lintas bidang saat melamar pekerjaan. Namun pasti berbeda dengan kasus yang kedua.
Menurut Lia, sapaan akrabnya, beberapa perusahaan acapkali lebih melihat pada kemampuan kandidat. “Perbankan misalnya, perusahaan ini biasanya lebih melihat pada karakternya, tidak semata-mata skill,” terang Lia, sapaan akrabnya.
Hal ini diamini oleh Astri Sulistiyani, Recruitment & Training Supervisor PT Wavin Duta Jaya, saat diwawancara bersamaan psikotes calon karyawan yang digelar Rabu (4/4) di Graha Karir ECC UGM. “Bekerja itu tidak hanya masalah skill, namun juga softskill,” papar Astri. Menurutnya pula, terkadang kandidat yang melakukan lintas bidang menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan. “Kita jadi penasaran dan memanggilnya untuk ikut tahapan tes,” ujarnya.
Meski begitu, bukan berarti Anda bisa leluasa melamar posisi yang tidak sesuai bidang studi ya. Perusahaan tetap melihat kualifikasi dan potensi kandidat untuk dsesuaikan dengan posisi yang ditawarkan.
Berikut beberapa pertimbangan yang sebaiknya Anda pikirkan sebelum memutuskan untuk melakukan lintas bidang dalam melamar pekerjaan.
1. Lihat detail pekerjaannya
Kesuksesan tergantung pula pada bagaimana Anda bisa menjawab tantangan-tantangan dalam sebuah pekerjaan. Untuk itu, jangan sia-siakan waktu Anda. Pastikan deskripsi pekerjaan dari posisi yang dilamar mampu Anda kerjakan.
2. “Benarkah ini passion-ku”?
Tanyakan pertanyaan ini pada diri Anda. Melamar pekerjaan lintas bidang studi tentu menjadi tantangan yang tidak sembarangan. Dibutuhkan keinginan besar dari seseorang untuk mau melakukan usaha ekstra. “Siap tidak dia belajar sesuatu yang baru, bagi perusahaan ini adalah tawaran dan bagi kandidat ini adalah tantangan” ujar Lia. Langkah ekstra ini tentu akan terasa lebih mudah jika bidang yang baru memang sesuai dengan passion atau ketertarikan Anda.
3. Pilih bidang yang masih bisa Anda taklukan!
Hal ini terkait dengan bagaimana Anda mampu melakukan rincian pekerjaan yang ditawarkan nantinya. Misalnya, Anda adalah seorang lulusan Teknik Elektro yang pernah mengambil mata kuliah program komputer dan menguasainya. Mungkin Anda bisa melamar posisi di bidang IT yang sesuai meski Anda bukan jebolan Teknik Informatika atau Ilmu Komputer. Atau misalnya Anda adalah lulusan Teknik Nuklir yang mencintai dunia jurnalistik dan memiliki pengalaman di bidang itu, mungkin boleh juga melamar posisi reporter di sebuah media massa.
Satu hal yang tidak kalah penting, tunjukkan pada perusahaan bahwa Anda memiliki kelebihan lain yang mungkin tidak dimiliki mereka dari jurusan terkait. “Mungkin secara pengetahuan masih kurang, namun yakinkan perusahaan Anda memiliki kelebihan lain, misalnya kemampuan berkomunikasi yang lebih baik dan keinginan kuat untuk belajar,” ujar Astri.
Terima Kasih & Semoga Sukses !
Hormat Kami,
Tim Kontributor LoKerNesia