Dilansir dari Jakarta. Saat ini, Badan Pusat Statistik (BPS) kekurangan 800 tenaga akuntan dan statistik yang akan disebarkan di seluruh satuan kerjanya. Menurut Plt Kepala BPS Suryamin, 800 CPNS yang terdiri 500 akuntan dan 300 ahli statistik sudah diusulkan untuk kebutuhan 2011. Namun karena ada kebijakan moratorium, pengadaan CPNS akhirnya dihentikan.
"Rencana saya, 500 akuntan ini akan kita tempatkan di 500 satker. Seluruh satker kita tidak ada akuntannya, makanya saya ajukan usulan. Begitu juga ahli statistik, di daerah sangat kekurangan makanya kita ajukan penambahan juga 300 orang," kata Suryamin yang besok (Selasa, 21/2) akan dilantik resmi sebagai kepala BPS dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI, Senin (20/2).
Kurangnya ahli statistik ini juga dibenarkan Caroline. Anggota Komisi XI ini menyatakan, saat melakukan kunjungan kerja di beberapa daerah, banyak yang mengeluhkan kurangnya ahli statistik. Tenaga yang ditempatkan di BPS, tidak semuanya mengerti tentang analisa statistik.
"Rencana saya, 500 akuntan ini akan kita tempatkan di 500 satker. Seluruh satker kita tidak ada akuntannya, makanya saya ajukan usulan. Begitu juga ahli statistik, di daerah sangat kekurangan makanya kita ajukan penambahan juga 300 orang," kata Suryamin yang besok (Selasa, 21/2) akan dilantik resmi sebagai kepala BPS dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI, Senin (20/2).
Kurangnya ahli statistik ini juga dibenarkan Caroline. Anggota Komisi XI ini menyatakan, saat melakukan kunjungan kerja di beberapa daerah, banyak yang mengeluhkan kurangnya ahli statistik. Tenaga yang ditempatkan di BPS, tidak semuanya mengerti tentang analisa statistik.
"Memang benar, di daerah-daerah sangat kekurangan ahli statistik karena itu perlu diberikan kesempatan untuk menerima CPNS khusus kebutuhan mendesak" ujarnya sembari menyarankan BPS mengajukan usulan ke Menteri PAN&RB.
Menanggapi itu, Suryamin menyatakan, pihaknya sudah mengusulkan ke Kementerian PAN&RB. "Kami tidak akan pernah berhenti menerima CPNS khususnya ahli statistik dari STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik). Karena jumlahnya masih sangat terbatas dan dibutuhkan instansi baik pusat maupun daerah," tandasnya.
Menanggapi itu, Suryamin menyatakan, pihaknya sudah mengusulkan ke Kementerian PAN&RB. "Kami tidak akan pernah berhenti menerima CPNS khususnya ahli statistik dari STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik). Karena jumlahnya masih sangat terbatas dan dibutuhkan instansi baik pusat maupun daerah," tandasnya.
sumber referensi berita : JPNN