Seperti yang telah dijadwalkan sebelumnya, hari ini, data honorer kategori satu (KI) yang lulus verifikasi akan diserahkan dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) ke Badan Kepega waian Daerah (BKD) Provinsi Riau. Ini akan menjadi jawaban akan tanda tanya calon birokrat yang sudah menunggu sejak beberapa tahun lalu.
Penegasan itu diungkapkan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Riau, Zaini Ismail kepada Riau Pos (Grup JPNN), Selasa (3/4). "Ya besok (hari ini, Red) kita akan terima hasil verifikasi tersebut. Data yang kita peroleh akan kita proses ke tahapan berikutnya," ujar Zaini.
Saat ditanyakan mengenai hasil verifikasi yang sudah diumum kan BKN melalui website resminya, Zaini mengaku belum dapat memberikan keterangan secara detail, menututnya, Badan Kepega waian Daerah masih menunggu hasil resmi. Ini ditekankan, agar tidak menimbulkan kerancuan dikemudian hari.
Begitu juga untuk angka hasil verifikasi honorer K1 Pemprov Riau yang masih sangat rendah, Zaini juga memilih tidak berkomen tar banyak. Dia memastikan, semua tahapan sudah dilalui sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku.
"Untuk yang pastinya, kita tunggu saja. Besok (Hari ini, Red) semua akan diketahui secara jelas," ulas Mantan Kepala Dinas Sosial Riau itu.
Sedangkan untuk tahapan lanjutan untuk honorer K1 tersebut, dia mengatakan, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau akan melaku kan uji publik dan mengumumkan kepada seluruh masyarakat selama 14 hari. Dengan waktu yang diberikan tersebut, pihak terkait dapat melengkapi administrasi dan mempertanyakan proses yang sudah berjalan.
"Secara umum, hasil verifikasi merupakan gambaran untuk honorer yang akan diangkat menjadi CPNS. Ini memang prioritas, karena calon birokrat tersebut sudah memenuhi standar dan per syaratan menjadi birokrat," sebut Zaini.
Lebih jauh saat ditanyakan mengenai honorer K2 yang masih belum mendapatkan kepastian, Zaini mengatakan sistem perekrutan CPNS dari honorer K2 mengalami perbedaan dengan honorer KI. Dimana untuk honorer K2 akan menerapkan sistem seleksi.
"Kategori kedua akan dites. Sehingga CPNS yang diangka memang memiliki kemampuan sesuai bidangnya. Untuk honorer K2 berasal dari tahun 2005 ke atas dengan jumlah mencapai 127 orang," imbuh Zaini. (JPNN)
Penegasan itu diungkapkan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Riau, Zaini Ismail kepada Riau Pos (Grup JPNN), Selasa (3/4). "Ya besok (hari ini, Red) kita akan terima hasil verifikasi tersebut. Data yang kita peroleh akan kita proses ke tahapan berikutnya," ujar Zaini.
Saat ditanyakan mengenai hasil verifikasi yang sudah diumum kan BKN melalui website resminya, Zaini mengaku belum dapat memberikan keterangan secara detail, menututnya, Badan Kepega waian Daerah masih menunggu hasil resmi. Ini ditekankan, agar tidak menimbulkan kerancuan dikemudian hari.
Begitu juga untuk angka hasil verifikasi honorer K1 Pemprov Riau yang masih sangat rendah, Zaini juga memilih tidak berkomen tar banyak. Dia memastikan, semua tahapan sudah dilalui sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku.
"Untuk yang pastinya, kita tunggu saja. Besok (Hari ini, Red) semua akan diketahui secara jelas," ulas Mantan Kepala Dinas Sosial Riau itu.
Sedangkan untuk tahapan lanjutan untuk honorer K1 tersebut, dia mengatakan, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau akan melaku kan uji publik dan mengumumkan kepada seluruh masyarakat selama 14 hari. Dengan waktu yang diberikan tersebut, pihak terkait dapat melengkapi administrasi dan mempertanyakan proses yang sudah berjalan.
"Secara umum, hasil verifikasi merupakan gambaran untuk honorer yang akan diangkat menjadi CPNS. Ini memang prioritas, karena calon birokrat tersebut sudah memenuhi standar dan per syaratan menjadi birokrat," sebut Zaini.
Lebih jauh saat ditanyakan mengenai honorer K2 yang masih belum mendapatkan kepastian, Zaini mengatakan sistem perekrutan CPNS dari honorer K2 mengalami perbedaan dengan honorer KI. Dimana untuk honorer K2 akan menerapkan sistem seleksi.
"Kategori kedua akan dites. Sehingga CPNS yang diangka memang memiliki kemampuan sesuai bidangnya. Untuk honorer K2 berasal dari tahun 2005 ke atas dengan jumlah mencapai 127 orang," imbuh Zaini. (JPNN)