Lowongan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia Terbuka bagi Formasi Tenaga Medis. Seiring membludaknya jamaah haji asal Indonesia yang melakukan perjalanan ke tanah suci dan minimnya jatah aktivis kesehatan ternyata menimbulkan masalah baru terkait dengan kriteria yang dicanangkan oleh World Health Organization (WHO), bahwa kuantitas tenaga medis kloter Indonesia belumlah kompeten, yaitu perbandingan ideal seharusnya 1 (satu) tenaga medis mendampingi 50 jamaah haji dalam sebuah kloter (1 : 50), akan tetapi, fakta yang terjadi adalah cuma 1 : 90 pada saat ini.
Diungkapkan bahwa setidaknya dalam 450 orang semestinya terdapat 9 (sembilan) Tenaga Medis Haji. Hingga kini, pengalokasian tenaga dari Kementerian Agama RI dibatasi cuma 1 (satu) dokter, lalu 2 (dua) perawat. Jadi jatahnya memang benar berkekurangan.
Diharapkan agar kedepannya Komisi Kesehatan DPR RI dapat berkolaborasi dengan Komisi Agama demi merekomendasikan rancangan sehubungan peningkatan jatah Tenaga Kesehatan Haji Indonesia melalui Kementerian Agama. Perlu diketahui bahwa tanggung jawab kerja para tenaga kesehatan kloter amatlah berat, ditambah lagi dengan keterbatasan SDM yang terjadi.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Kesehatan RI sejatinya telah menambahkan anggaran keberangkatan Tenaga Kesehatan Haji, tetapi mesti menunggu terlebih dulu persetujuan DPR RI. Dengan masih terjadinya keterbatasan tersebut, diperlukan sekian sukarelawan yang harus segera diperbantukan mengingat sebesar 70 persen jamaah haji kloter Indonesia merupakan lansia. Adapun dengan cara itu, seharusnya jumlah petugas haji bertambah, namun apabila terkendala sesuatu dapat disampaikan melalui Komisi Kesehatan untuk nantinya dibicarakan ke Komisi Agama.
