Sebagaimana Kami lansir dari Detik di Jakarta bahwa proses pembangunan proyek tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Tanjung Benoa sudah mencapai 16%. Proyek ini diklaim menyerap 10.000 tenaga kerja di dalam negeri.
Drajad H Suseno, selaku Public Relations Officer PT Jasa Marga Bali Tol, mengatakan, percepatan ini akan dilakukan dengan menambah tenaga kerja.
"Setelah lebaran ada upaya percepatan, dengan menambah mobilisasi tenaga kerja. Antara 8 sampai 10 ribu itu bisa terserap," kata Drajad.
Pembangunan proyek ini, menurut Drajad terdiri atas 4 paket, yang masing-masing paket membutuhkan hingga 3 ribu tenaga kerja."Untuk paket 3 saja, kira-kira butuh 2500-3000 orang, pembesian, pengecoran," jelasnya.
Hal dilakukan guna mengejar target penyelesaian yaitu pada bulan April 2013 nanti dan akan mulai akti beroperasi 2 bulan setelahnya yaitu Juli 2013. "Supaya bisa mengejar target, jadi dipecah jadi 4 paket. Seperti Cipularang dulu," imbuhnya.
Drajad mengatakan, dari segi teknis, proses pembangunan berjalan lancar. Namun, faktor alam terkadang bisa menghambat proses pengerjaan jalan tol ini. "Memang kalau secara teknologi tidak mengalami kendala, tapi secara alam ada kendalanya," katanya.
Menurutnya jalan yang membentang diatas permukaan laut ini tentu sangat dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut saat proses pengerjaannya.
"Ini dipengaruhi sama pasang surut air laut, 5 jam itu air pasang, kadang 6 jam sampai 7 jam. Ketika air pasang itu kita ambil material ke tengah laut. Membawa tiang-tiang pancang ke laut itu harus nunggu air pasang," paparnya.
Walau demikian, Drajad mengatakan proyek ini akan selesai sesuai target, yaitu bulan April 2012. "Tapi sejauh ini masih on schedule dan berharap setelah lebaran ada upaya percepatan," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Megaproyek yang menghabiskan investasi senilai Rp 2,4 triliun ini diprediksi akan menjadi jalan tol terindah yangmembentang diatas laut Nusa Dua, Bali.
Jalan tol ini akan menghubungkan kawasan Bandara Ngurah Rai dengan Kawasan Nusa Dua serta kawasan pelabuhan Benoa (akses Pesanggaran). Proyek ini digarap bersama oleh PT Jasamarga Bali Tol yang merupakan Konsorsium BUMN (Jasa Marga, Angkasa Pura I, Pelindo III, Adhi Karya, Waskita Karya, Wijaya Karya, dan Hutama Karya).
Drajad H Suseno, selaku Public Relations Officer PT Jasa Marga Bali Tol, mengatakan, percepatan ini akan dilakukan dengan menambah tenaga kerja.
"Setelah lebaran ada upaya percepatan, dengan menambah mobilisasi tenaga kerja. Antara 8 sampai 10 ribu itu bisa terserap," kata Drajad.
Pembangunan proyek ini, menurut Drajad terdiri atas 4 paket, yang masing-masing paket membutuhkan hingga 3 ribu tenaga kerja."Untuk paket 3 saja, kira-kira butuh 2500-3000 orang, pembesian, pengecoran," jelasnya.
Hal dilakukan guna mengejar target penyelesaian yaitu pada bulan April 2013 nanti dan akan mulai akti beroperasi 2 bulan setelahnya yaitu Juli 2013. "Supaya bisa mengejar target, jadi dipecah jadi 4 paket. Seperti Cipularang dulu," imbuhnya.
Drajad mengatakan, dari segi teknis, proses pembangunan berjalan lancar. Namun, faktor alam terkadang bisa menghambat proses pengerjaan jalan tol ini. "Memang kalau secara teknologi tidak mengalami kendala, tapi secara alam ada kendalanya," katanya.
Menurutnya jalan yang membentang diatas permukaan laut ini tentu sangat dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut saat proses pengerjaannya.
"Ini dipengaruhi sama pasang surut air laut, 5 jam itu air pasang, kadang 6 jam sampai 7 jam. Ketika air pasang itu kita ambil material ke tengah laut. Membawa tiang-tiang pancang ke laut itu harus nunggu air pasang," paparnya.
Walau demikian, Drajad mengatakan proyek ini akan selesai sesuai target, yaitu bulan April 2012. "Tapi sejauh ini masih on schedule dan berharap setelah lebaran ada upaya percepatan," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Megaproyek yang menghabiskan investasi senilai Rp 2,4 triliun ini diprediksi akan menjadi jalan tol terindah yangmembentang diatas laut Nusa Dua, Bali.
Jalan tol ini akan menghubungkan kawasan Bandara Ngurah Rai dengan Kawasan Nusa Dua serta kawasan pelabuhan Benoa (akses Pesanggaran). Proyek ini digarap bersama oleh PT Jasamarga Bali Tol yang merupakan Konsorsium BUMN (Jasa Marga, Angkasa Pura I, Pelindo III, Adhi Karya, Waskita Karya, Wijaya Karya, dan Hutama Karya).