PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daops) VI Yogyakarta melakukan penambahan tenaga penjaga di pintu perlintasan sebidang dan tenaga juru periksa jalan.
Penambahan tenaga diutamakan pada titik yang selama ini rawan kecelakaan KA karena padatnya lalu lintas. Upaya ini sekaligus juga dimaksudkan untuk pengamanan arus mudik dan balik musim Lebaran 2012/ 1433 Hijriah.
"Keamanan perjalanan kereta api sebenarnya tanggung jawab semua pihak. Masih banyak pintu perlintasan sebidang yang tidak dijaga. Maka akan ada tambahan 42 orang yang kita sebar di beberapa titik, seperti di perlintasan Mbah Ruwet di Klaten," kata Humas PT KAI Daops VI Yogyakarta Eko Budiyanto.
Menurut dia, sedikitnya ada 508 perlintasan sebidang yang legal ada di wilayah Daops VI Yogyakarta. Namun, hanya kurang dari sepertinga yang dijaga. Untuk menjaga pintu perlintasan sebidang, selama ini tenaga yang dikerahkan belum mencukupi. Namun, jika dikerahkan seluruh pegawai PT KAI di lingkup Daops VI Yogyakarta, maka juga tidak akan mencukupi.
Untuk itu, PT KAI meminta perhatian pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya agar bisa mengamankan perlintasan sebidang, salah satunya dengan membangun perlintasan jalan layang (fly over) maupun jalan lintas bawah tanah (under pass).
"Jumlah pegawai kita hanya 1.500 orang, sementara kebutuhan penjaga ada 2.000 orang. Pintu lintasan yang tidak terjaga kita pastikan tetap ada rambu. Jadi, masyarakat kita minta mengikuti rambu dan tidak melanggarnya," kata Eko.
Sementara itu, Kepala Daops VI Yogyakarta Sinung Tri Nugroho menambahkan, guna memastikan keselamatan perjalanan kereta api, terutama selama operasional KA Lebaran yang berlangsung selama H-7 hingga H+7 Lebaran atau pada 12-27 Agustus 2012, ada tambahan 20 tenaga ekstra juru periksa.
"Kita juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian. Ada 274 personel Brimob yang ikut menjaga keamanan, baik di stasiun maupun ikut dalam perjalanan kereta. Mereka mendampingi proses pemeriksaan dan menjamin keamanan penumpang di kereta api," katanya. (ref : SuaraKarya)
Penambahan tenaga diutamakan pada titik yang selama ini rawan kecelakaan KA karena padatnya lalu lintas. Upaya ini sekaligus juga dimaksudkan untuk pengamanan arus mudik dan balik musim Lebaran 2012/ 1433 Hijriah.
"Keamanan perjalanan kereta api sebenarnya tanggung jawab semua pihak. Masih banyak pintu perlintasan sebidang yang tidak dijaga. Maka akan ada tambahan 42 orang yang kita sebar di beberapa titik, seperti di perlintasan Mbah Ruwet di Klaten," kata Humas PT KAI Daops VI Yogyakarta Eko Budiyanto.
Menurut dia, sedikitnya ada 508 perlintasan sebidang yang legal ada di wilayah Daops VI Yogyakarta. Namun, hanya kurang dari sepertinga yang dijaga. Untuk menjaga pintu perlintasan sebidang, selama ini tenaga yang dikerahkan belum mencukupi. Namun, jika dikerahkan seluruh pegawai PT KAI di lingkup Daops VI Yogyakarta, maka juga tidak akan mencukupi.
Untuk itu, PT KAI meminta perhatian pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya agar bisa mengamankan perlintasan sebidang, salah satunya dengan membangun perlintasan jalan layang (fly over) maupun jalan lintas bawah tanah (under pass).
"Jumlah pegawai kita hanya 1.500 orang, sementara kebutuhan penjaga ada 2.000 orang. Pintu lintasan yang tidak terjaga kita pastikan tetap ada rambu. Jadi, masyarakat kita minta mengikuti rambu dan tidak melanggarnya," kata Eko.
Sementara itu, Kepala Daops VI Yogyakarta Sinung Tri Nugroho menambahkan, guna memastikan keselamatan perjalanan kereta api, terutama selama operasional KA Lebaran yang berlangsung selama H-7 hingga H+7 Lebaran atau pada 12-27 Agustus 2012, ada tambahan 20 tenaga ekstra juru periksa.
"Kita juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian. Ada 274 personel Brimob yang ikut menjaga keamanan, baik di stasiun maupun ikut dalam perjalanan kereta. Mereka mendampingi proses pemeriksaan dan menjamin keamanan penumpang di kereta api," katanya. (ref : SuaraKarya)