KEPALA
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung Rukmana (kedua kanan) didampingi
Sekretaris Dinas Hari Harjunaidi (kanan), dan Ketua Pelaksana Musli
(ketiga kanan), memaparkan rencana "Job Fair" di Kantor Disnaker
Kabupaten Bandung, Jumat (22/11/2013). Ada 11.000 lowongan kerja dari 53
perusahaan di bidang garmen, makanan dan minuman, dan lainnya
berlangsung pada Rabu hingga Jumat (27-29/11/2013) mendatang di Lapangan
Upakarti.*
"Perusahaan yang akan berpartisipasi dalam job fair tersebut terdiri dari beragam bidang, seperti garmen, tekstil, properti, jasa, retail, SDM, makanan-minuman, farmasi, perbankan, sampai pembiayaan. Tingkat pendidikan bagi para pencari kerja mencakup tingkat SD sampai S2. Posisinya yang ditawarkan beragam, mulai supervisor, HRD, akunting, SPG/SPB, dan operator," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bandung, Rukmana saat pemaparan rencana kegiatan besar tersebut di Kantor Disnaker, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (22/11/2013).
Menurut dia, tingkat serapan tenaga kerja bisa optimal ketika informasi soal kesempatan kerja bisa sampaikan, mengingat terdapat sekitar 150.000 orang pengangguran di Kabupaten Bandung. Pengangguran itu mencakup pengangguran terbuka maupun tertutup.
"Jumlah penduduk Kabupaten Bandung saat ini sebesar 3,4 juta jiwa, sedangkan angkatan kerjanya di kisaran 2 juta jiwa," ungkap Rukmana.
Dia mengatakan, bursa kerja yang akan diselenggarakan didanai dari anggaran Pemkab Bandung 2013. Menurut dia, baru pada tahun ini dana bursa kerja yang seluruhnya didanai oleh APBD. Pasalnya, pada tahun lalu didanai oleh Pemprov Jabar.
"Kami melihat pengalaman job fair tahun lalu, ternyata efektif. Oleh sebab itu, kami akan menyelenggarakannya lagi," ujarnya.
Dia mengatakan, pada bursa kerja tahun lalu, lowongan yang tersedia sebanyak 7.000 lowongan dari 30 perusahaan yang berpartisipasi. Jumlah pengunjung jobfair pada 2012 mencapai 9.000 orang. Namun demikian, jumlah pencari lowongan yang terserap sebanyak 4.000 orang.
"Kendala utama serapan tenaga masih soal kesehatan, keahlian, dan tingkat pendidikan tenaga kerja," tuturnya. (A-204/A-88)***
Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/259636