Hasil tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) kategori II (K2) di lingkungan Pemko Padang diumumkan minggu pertama Desember 2013. Meski demikian, sejumlah peserta ujian kebingungan.
Pemicunya, mereka mengaku dihubungi
penelepon gelap yang mengaku kaki tangan wali kota dan bisa
meluluskan peserta untuk diangkat sebagai PNS. Syaratnya,
membayarkan uang Rp 50 juta. Namun, hal itu langsung dibantah Sekko
Padang Syafril Basyir yang menyebut tidak ada kewenangan wali kota
dalam penentuan kelulusan CPNS.
“Saya bingung, kenapa penelepon itu bisa
tahu nomor saya. Tapi untung saya tidak mudah percaya begitu saja.
Karena uang yang diminta juga cukup besar,” ujar salah seorang peserta
ujian CPNS berinisial Y kepada Padang Ekspres, kemarin.
Guru honorer SD ini mengaku kejadian itu
dialaminya sejak sepekan lalu. Dia ditelepon seorang penelepon gelap
dari nomor ponsel yang mengaku kaki tangan wali kota. Penelepon
meminta dirinya mentransfer uang puluhan juta, jika ingin lulus.
Temannya dari tempat mengajar yang sama,
juga mengalami kejadian serupa. Namun kontan, tawaran itu ditolaknya
saja mentah-mentah, karena dia juga tidak memiliki uang sebesar itu.
Baginya apapun hasil tes nanti itulah yang
terbaik untuk dirinya. “Saya tidak tertarik dengan tawaran itu. Saya
sudah menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT. Jika memang sudah suratan
tangan saya, semuanya pasti berjalan sesuai harapan,” ungkapnya.
Dia mengaku tak ada kewenangan wako
menentukan lulus atau tidaknya seseorang, karena itu keputusan dari
Badan Kepegawaian Nasional (BKN). “Sekda saja tidak bisa main-main
dengan hal itu. Mereka yang ikut itu dinilai berdasarkan hasil dari
kemampuan mereka,” ucap perempuan itu. Kepala Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) Kota Padang Asnel mengaku jika tes sudah berakhir pada
tanggal 30 Oktober lalu. Selesai ujian, lembaran jawaban langsung
diserahkan ke Jakarta, tempatnya di Pusdiklat Cipete.
“Waktu habis ujian, soalnya langsung kita
bakar dan lembar jawaban komputernya kita bawa ke Jakarta. Sampai di
Jakarta malam itu juga LJK kami serahkan sampai di Cipete jam 8
malam. Setelah LJK tersebut kita periksa satu per satu, selesai jam 3
dini hari. Jadi itu sudah selesai, hanya tinggal pengumuman saja,”
sebut mantan Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Padang tersebut.
Sesuai rencana, hasilnya akan diumumkan
pada Minggu pertama Desember ini. Kemudian diangkat bulan Desember
itu sebanyak 15 persen. Sisanya pada awal 2014 akan diangkat lagi 15
persen.
“Karena untuk nasional diangkat hanya
sebanyak 15 persen. Jadi di Padang, saya tidak bisa mematok beberapa
yang akan diterima. Yang pasti mengikuti ujian CPNS kategori dua,
1.009 orang dan ambil nomor 990 peserta. Ikut tes sebanyak 987 orang.
Tiga orang di antaranya tidak hadir, karena satu meninggal,” ujarnya.
Ujian kali ini menggunakan sistem passing grade.
Misalnya dari 40.000 peserta dibatasi 30 persen yang urutannya
dimulai dari nilai tertinggi sampai terendah. Kuota 30 persen dari
nilai yang tertinggi itulah yang akan diterima nantinya.
Dia juga belum mengetahui beberapa passing grade yang telah telah ditentukan. “Tapi sampai sekarang berapa passing grade-nya
yang akan diterima kita belum jelas. Itu batasnya adalah 30 persen.
Mudah-mudahan anggota Padang banyak yang lulus,” sebutnya.
Sekko Padang Syafril Basyir ketika
dikonfirmasi membantah soal adanya keterlibatan wali kota dalam
meluluskan CPNS. “Tak ada kewenangan wako untuk menentukan lulus atau
tidaknya. Tidak ada itu. Itu langsung dari BKN. Sekda saja tidak bisa
main-main dengan hal itu. Mereka yang ikut itu, ditentukan berdasarkan
hasil dari kemampuan mereka,” imbaunya. (*)
Sumber: http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=48669