Ibu Guru Tersangka Penipuan CPNS di Lamongan Bikin Pusing Polisi


TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Polisi benar-benar dibikin pusing atas pengakuan Alif Nurdiah Rahmadani (29), tersangka penipuan puluhan CPNS.
Dari sejumlah nama yang disebut tersangka menjadi bagian komplotannya, ternyata tidak satupun berhasil ditemukan.
Setelah sebelumnya, Selasa (3/12/2013) penyidik melakukan kroscek bersama tersangka ke rumah Ilham di Ketintang Baru Selatan tidak ditemukan kebenarannya. Tiga nama lagi penerima dana Rp 4, 8 miliar yang disebut Alif sebagai pegawai di Pemprov Jatim juga tidak ada alias fiktif.
"Nama-nama yang disebut tersangka sebagai jaringannya itu sudah kita cek semua. Tapi tidak ada nama orang yang dimaksud.  Semuanya fiktif,"ungkap Kasat Reskrim AKP Hasran saat dikonfirmasi  Surya terkait hasil  perkembangan pengusutan penipuan CPNS yang melibatkan warga Graha Lamongan, Kamis (5/12/2013).
Tiga orang yang disebutkan tersangka di Pemprov Jatim itu semua laki-laki. Tapi di beberapa  tempat di Pemprov tidak satupun nama ada sesaui pengakuan Alif.
Kemudian tersangka menyangkut lagi satu nama teman perempuan asal Madura. Tapi teman perempuan yang diakuinya turut menjadi perantara dan menikmati uang haram juga telah meninggal. Pengakuan ini kembali dicek anggota resmob, ternyata tidak ada nama perempuan yang telah meninggal di salah satu desa di Madura.
"Jadi salah satu desa di Madura itu tidak ada orang yang baru meninggal atas nama teman tersangka. Semuanya bohong belaka,"tambah Hasran.
Perkembangan penyelidikan atas kasus yang melibatkan guru SDN Kramat Lamongan selama tiga hari ini tidak satupun ada benar, seperti pengakuan tersangka kepada penyidik.  Kini polisi tinggal memintai keterangan saksi yang ada Solo Jawa Tengah.
Saksi asal Jawa Tengah  diharapkan bisa  membuka jaringan  tersangka untuk menemukan jejak aliran uang yang diterima Alif.  Menurut Hasran, ada kemungkinan kerugian penipuan CPNS ini masih bertambah besar jumlahnya."Ada banyak korban yang belum melapor ke polisi,"kata Hasran.
Sementara itu, Wakapolres Kompol Yudhistira Midyahwan meminta penyidik tidak putus asa untuk mengusut dan mengembangkan penyelidikan nya. Meski dalam tiga hari polisi dibuat repot tersangka dan belum menemukan  orang-orang yang terlibat dalam jaringan tersangka.
"Segala kemungkinan masih bisa terjadi.Artinya, uang sebanyak itu mungkin dipakai sendiri atau jug mungkin disetor ke orang - orang yang ada dalam jaringannya,"kata Yudhistira.
Yudhistira bertekad untuk membongkar kasus sindikat penipuan CPNS sampai bisa ditemukan tersangka lainnya.  Yudhistira meyakini, tersangka sengaja memutus mata rantai jaringannya sehingga nama-nama yang disebut dalam pengakuan tersangka  hanyalah sebagai modus.
Meski begitu penyidik tidak boleh patah semangat untuk mengembangkan penyelidikannya. Tersangka masih akan dikeler lagi ke beberapa tempat.


Sumber: http://www.tribunnews.com/regional/2013/12/06/ibu-guru-tersangka-penipuan-cpns-di-lamongan-bikin-pusing-polisi
Get widget