Pemerintah pusat membuka kembali kesempatan penerimaan calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) Tahun 2012. Tapi, sejumlah Kabupaten/ kota di Aceh memastikan tidak mau ambil bagian, mengingat jumlahnya sudah mencukupi, seperti di tingkat pemerintah provinsi dan Kota Banda Aceh.
“Saya kira untuk tingkat provinsi tahun ini tidak ada, kalaupun ada pastinya hanya untuk formasi tertentu saja seperti kesehatan dan pendidikan,” Kata Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Drs. T. Setia Budi, Kamis (28/6).
Sekda menyebutkan, kebutuhan PNS di lingkungan Pemprov Aceh sudah memadai, jumlahnya saat ini lebih kurang sudah mencapai 10 ribu orang. Sehingga untuk tahun ini, tidak begitu mendesak untuk dilakukan perekrutan CPNS, apalagi belum ada surat permintaan usulan formulasi dari pemerintah pusat.
Namun begitu, walaupun nanti ada perekrutan, maka tentunya hanya untuk formasi – formasi tertentu saja yang dinilai memang sangat dibutuhkan, seperti tenaga kesehatan yaitu dokter dan tenaga perawat serta tenaga pendidik seperti guru, itupun hanya untuk jurusan tertentu saja.
“Saya tidak katakan jumlah yang ada sekarang itu lebih. Tapi lebih dari segi jumlah ia, tapi kalau mau rinci lagi, pastinya ada bidang - bidang tertentu kurang dan bidang lainnya malah sangat kurang,”sebutnya.
Salah satu Kabupaten/kota yang menyatakan tidak akan melakukan penerimaan PNS tahun ini, adalah Kota Banda Aceh. Dengan begitu, berarti Pemko Banda Aceh sudah sejak beberapa tahun terakhir tidak membuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
“Kita belum ada formulasi penerimaan PNS. Kesepakatan penerimaan harus melalui analisis jabatan (Anjab). Tahun ini kemungkinan tidak ada penerimaan seperti tahun - tahun sebelumnya,” kata Plh Sekda Kota Banda Aceh Drs. Ramli Rasyid.
Dia menjelaskan, jumlah PNS yang ada dilingkungan Pemko Banda Aceh saat ini sudah memadai, dan itu disemua jenjang termasuk tenaga guru. Kalaupun nantinya, setelah Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) melakukan kajian atas kebutuhan pegawai, berkesimpulan perlu ada rekrutmen tahun ini.
Maka akan dibuka, tapi hanya pada kualifikasi tertentu seperti dokter spesialis, tenaga guru IT, teknik lingkungan.”Saat konflik dulu kan banyak yang pindah ke Banda Aceh. Makanya tahun ini tidak kita buka penerimaan dulu,”demikian ujarnya.
“Saya kira untuk tingkat provinsi tahun ini tidak ada, kalaupun ada pastinya hanya untuk formasi tertentu saja seperti kesehatan dan pendidikan,” Kata Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Drs. T. Setia Budi, Kamis (28/6).
Sekda menyebutkan, kebutuhan PNS di lingkungan Pemprov Aceh sudah memadai, jumlahnya saat ini lebih kurang sudah mencapai 10 ribu orang. Sehingga untuk tahun ini, tidak begitu mendesak untuk dilakukan perekrutan CPNS, apalagi belum ada surat permintaan usulan formulasi dari pemerintah pusat.
Namun begitu, walaupun nanti ada perekrutan, maka tentunya hanya untuk formasi – formasi tertentu saja yang dinilai memang sangat dibutuhkan, seperti tenaga kesehatan yaitu dokter dan tenaga perawat serta tenaga pendidik seperti guru, itupun hanya untuk jurusan tertentu saja.
“Saya tidak katakan jumlah yang ada sekarang itu lebih. Tapi lebih dari segi jumlah ia, tapi kalau mau rinci lagi, pastinya ada bidang - bidang tertentu kurang dan bidang lainnya malah sangat kurang,”sebutnya.
Salah satu Kabupaten/kota yang menyatakan tidak akan melakukan penerimaan PNS tahun ini, adalah Kota Banda Aceh. Dengan begitu, berarti Pemko Banda Aceh sudah sejak beberapa tahun terakhir tidak membuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
“Kita belum ada formulasi penerimaan PNS. Kesepakatan penerimaan harus melalui analisis jabatan (Anjab). Tahun ini kemungkinan tidak ada penerimaan seperti tahun - tahun sebelumnya,” kata Plh Sekda Kota Banda Aceh Drs. Ramli Rasyid.
Dia menjelaskan, jumlah PNS yang ada dilingkungan Pemko Banda Aceh saat ini sudah memadai, dan itu disemua jenjang termasuk tenaga guru. Kalaupun nantinya, setelah Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) melakukan kajian atas kebutuhan pegawai, berkesimpulan perlu ada rekrutmen tahun ini.
Maka akan dibuka, tapi hanya pada kualifikasi tertentu seperti dokter spesialis, tenaga guru IT, teknik lingkungan.”Saat konflik dulu kan banyak yang pindah ke Banda Aceh. Makanya tahun ini tidak kita buka penerimaan dulu,”demikian ujarnya.