Sebagaimana Kami lansir dari JPNN, di Jakarta bahwa Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Azwar Abubakar memberikan jaminan, proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari honorer kategori dua (K2) dijamin bersih dan tidak ada permainan uang. Karena itu honorer K2 diminta fokus belajar dan bukan cari uang pelicin.
"Seleksi CPNS honorer K2 yang akan dimulai tahun depan tidak pakai duit pelicin. Honorer tidak usah sibuk ngumpulin duit, cukup belajar bagus biar hasilnya baik," kata Azwar Abubakar dalam rapat kerja Komisi II DPR RI, Selasa (26/6).
Keyakinan Azwar ini didasari model seleksi yang diperketat. Dalam seleksi nanti akan melibatkan ICW sebagai pengawas. Selain itu, honorer K2 yang akan ikut seleksi sudah merupakan hasil verifikasi dan validasi (verval) serta telah melewati uji public.
"Jadi data honorer K2 yang masuk data base Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan tetap diverifikasi dan validasi. Kemudian diuji publik selama dua minggu. Ada masa sanggah dan verifikasi dan validasi ulang. Setelah itu baru masuk tahap tes sesama honorer K2," terangnya.
Bagaimana kisi-kisi soalnya, menurut Azwar akan ditentukan oleh konsorsium Perguruan Tinggi Negeri (PTN). "Sepuluh PTN yang akan menyusun soalnya. Daerah hanya tinggal melaksanakan ujian saja," tandasnya.
"Seleksi CPNS honorer K2 yang akan dimulai tahun depan tidak pakai duit pelicin. Honorer tidak usah sibuk ngumpulin duit, cukup belajar bagus biar hasilnya baik," kata Azwar Abubakar dalam rapat kerja Komisi II DPR RI, Selasa (26/6).
Keyakinan Azwar ini didasari model seleksi yang diperketat. Dalam seleksi nanti akan melibatkan ICW sebagai pengawas. Selain itu, honorer K2 yang akan ikut seleksi sudah merupakan hasil verifikasi dan validasi (verval) serta telah melewati uji public.
"Jadi data honorer K2 yang masuk data base Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan tetap diverifikasi dan validasi. Kemudian diuji publik selama dua minggu. Ada masa sanggah dan verifikasi dan validasi ulang. Setelah itu baru masuk tahap tes sesama honorer K2," terangnya.
Bagaimana kisi-kisi soalnya, menurut Azwar akan ditentukan oleh konsorsium Perguruan Tinggi Negeri (PTN). "Sepuluh PTN yang akan menyusun soalnya. Daerah hanya tinggal melaksanakan ujian saja," tandasnya.