Sebagaimana disampaikan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar
yang berjanji untuk mengembangkan pelaksanaan program pemagangan sebagai gerakan
nasional dengan melibatkan perusahaan-perusahaan besar dalam dan luar
negeri.
Tahun ini, sekitar 1.000 perusahaan dalam negeri telah disiapkan untuk menampung belasan ribu peserta magang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Program pemagangan menjadi salah satu solusi mengatasi pengangguran karena dinilai mampu meningkatkan sumber daya manusia, menambah wawasan pengetahuan dan ketrampilan kerja para pencari kerja sehingga mudah diserap pasar kerja.
"Pola pemagang berperan menjadi jembatan antara dunia pendidikan dengan kebutuhan perusahaan atau lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, pemagangan harus menjadi gerakan nasional untuk terus diselenggarakan dengan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan," kata Muhaimin dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (22/6/2012).
Untuk mendukung terselenggaranya program pemagangan dalam negeri, Muhaimin mengaku telah bekerja sama dan menandatangani MoU dengan Asosiasi pengusaha Indonesia (APINDO) sehingga dapat menggerakkan perusahaan-perusahaan anggota APINDO agar siap menampung para pesera magang.
Muhaimin mengatakan peran pemagangan sangat penting, tidak semata-mata untuk peningkatan kualitas tenaga kerja, tetapi juga dapat mempermudah perusahaan-perusahaan dalam mencari tenaga kerja yang berkualitas dan sesuai dengan kompetensi yang mereka butuhkan.
"Pemerintah mendorong agar perusahaan-perusahaan melaksanakan program pemagangan, karena manfaatnya langsung dapat dirasakan oleh perusahaan, Mereka bisa menjamin ketersedian tenaga kerja baru yang bisa diambil dari peserta magang yang sedang belajar di perusahaannya," kata Muhaimin.
Ditambahkannya, manfaat adanya program pemagangan bakal dirasakan tiga pihak, yakni perusahaan, lembaga pelatihan, dan peserta pelatihan. Bagi perusahaan, mereka bisa mengenal kualitas dan SDM yang dibutuhkan perusahaan.
Tahun ini, sekitar 1.000 perusahaan dalam negeri telah disiapkan untuk menampung belasan ribu peserta magang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Program pemagangan menjadi salah satu solusi mengatasi pengangguran karena dinilai mampu meningkatkan sumber daya manusia, menambah wawasan pengetahuan dan ketrampilan kerja para pencari kerja sehingga mudah diserap pasar kerja.
"Pola pemagang berperan menjadi jembatan antara dunia pendidikan dengan kebutuhan perusahaan atau lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, pemagangan harus menjadi gerakan nasional untuk terus diselenggarakan dengan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan," kata Muhaimin dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (22/6/2012).
Untuk mendukung terselenggaranya program pemagangan dalam negeri, Muhaimin mengaku telah bekerja sama dan menandatangani MoU dengan Asosiasi pengusaha Indonesia (APINDO) sehingga dapat menggerakkan perusahaan-perusahaan anggota APINDO agar siap menampung para pesera magang.
Muhaimin mengatakan peran pemagangan sangat penting, tidak semata-mata untuk peningkatan kualitas tenaga kerja, tetapi juga dapat mempermudah perusahaan-perusahaan dalam mencari tenaga kerja yang berkualitas dan sesuai dengan kompetensi yang mereka butuhkan.
"Pemerintah mendorong agar perusahaan-perusahaan melaksanakan program pemagangan, karena manfaatnya langsung dapat dirasakan oleh perusahaan, Mereka bisa menjamin ketersedian tenaga kerja baru yang bisa diambil dari peserta magang yang sedang belajar di perusahaannya," kata Muhaimin.
Ditambahkannya, manfaat adanya program pemagangan bakal dirasakan tiga pihak, yakni perusahaan, lembaga pelatihan, dan peserta pelatihan. Bagi perusahaan, mereka bisa mengenal kualitas dan SDM yang dibutuhkan perusahaan.
Sedangkan bagi pihak lembaga pelatihan dapat memberikan kepuasan karena lulusannya lebih terjamin memiliki bekal standar kompetensi yang memadai.
"Manfaat utama yang bakal dirasakan peserta program pemagangan di dalam dan luar negeri dapat mendorong untuk meningkatkan kompetensi kerja yang profesional pada tingkat lebih tinggi dalam persaingan SDM di era globalisasi ini," kata Muhaimin.
Sementara itu, Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnakertrans Abdul Wahab Bangkona menambahkan program pemagangan sangat diminati terutama oleh para pencari kerja usia muda yang baru lulus dari pendidikan yang butuh pengalaman kerja
"Program ini dapat mengembangkan keahlian kerja para tenaga kerja muda dan menumbuhkan dorongan kerja, karena pekerja dalam usia ini membutuhkan dukungan, serta arahan yang intensif agar dapat menjadi pekerja yang potensial," kata Wahab.
"Jenis-jenis program pemagangan di perusahaan yang biasanya dimintati peserta adalah otomotif, elektonika, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan bangunan. Namun ada juga peserta magang di bidang pertanian, hotel, salon, dll," kata Wahab.
Berdasarkan data Kemenakertrans, pemagangan dalam negeri telah dilaksanakan melalui dekonsentrasi yang tersebar di 31 provinsi. Pada tahun 2011, Peserta magang dalam negeri telah mencapai jumlah 16.853 orang yang magang di 867 perusahaan dengan jenis kejuruan sebanyak 153 buah.
Sedangkan untuk pemagangan ke luar negeri, pada tahun 2012 ini ditargetkan dapat menempatkan sebanyak 2.500 orang peserta magang ke Jepang yang akan ditempatkan di 50 perusahaan yang menyediakan 60 jenis kejuruan.Selama ini program pemagangan diprioritaskan untuk kejuruan di bidang industri, otomotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan bangunan.
Abdul Wahab menambahkan selain menjamin ketersediaan calon tenaga kerja formal, program pemagangan pun menjadi titik awal untuk membuka lapangan kerja baru melalui wirausaha mandiri
"Lulusan program magang dapat lebih memilih untuk membuka usaha sendiri secara mandiri atau berwirausaha, sesuai dengan bakat, kemampuan dan ilmu yang dipelajari selama magang di perusahaan dalam dan luar negeri," kata Wahab. (ref : Detik)