Transportasi kereta api terus berkembang sebagai sarana angkut masyarakat dan barang. Namun jumlah masinis kereta api di Indonesia masih kurang sekitar 2.000 orang.
Hal ini disampaikan oleh Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan dikutip dari situs Kementerian Perhubungan, Rabu (20/6/2012).
"Saat ini jumlah (masinis) yang ada sebanyak 3.000-an orang dan dibutuhkan sebanyak 2.000 orang lagi untuk memenuhinya. Pemenuhan dilakukan secara bertahap seiring dengan pelaksanaan pengujian setelah melalui pendidikan di Balai Pelatihan Teknis Perkeretaapian Yogyakarta," kata Tundjung.
Untuk memenuhi kebutuhan masinis ini Kemenhub terus melaksanakan pengujian awak sarana perkeretaapian khususnya bagi masinis dan asisten masinis.
"Sebanyak 670 awal sarana perkeretaapian yang terdiri dari 331 calon masinis dan 339 calon asisten masinis saat ini tengah mengikuti pengujian dengan melaksanakan uji teori, psikotes, dan uji praktik 20-30 Juni 2012," ujar Tundjung.
Pelaksanaan pengujian ini dalam rangka menjalankan amanah Undang-Undang No.23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian khususnya tertera di pasal 116 dan dilakukan secara bertahap. Ditjen Perkeretaapian menyiapkan ahli di bidang perkeretaapian sebanyak 12 penguji dan penguji di lingkungan Ditjen Perkeretaapian sebanyak delapan orang.
Kebutuhan Masinis dan asisten masinis berjalan terus seiring dengan perkembangan trasportasi kereta api di Indonesia dan pembatasan waktu kerja masinis yakni dari sebelumnya selama delapan jam sehari menjadi empat jam dalam satu hari.
Kemenhub juga melakukan penyegaran atau upgrading masinis setiap dua tahun sekali dan masa berlaku sertifikat selama empat tahun sehingga dapat terpantau kualitas kerja dari masing-masing awak sarana kereta api tersebut.
Pelaksanaan pengujian tersebut seluruhnya ditanggung oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sehingga seluruh peserta tidak lagi dipungut biaya sedikit pun selama mengikuti pengujian tersebut.
Saat ini awak sarana perkeretaapian yang telah diberikan Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian sebanyak 3.776 dengan rincian sertifikat kecakapan awak saranan perkeretaapian pertama (asisten masinis) sebanyak 2.745 orang dan sertifikat kecakapan awak saranan perkeretaapian muda (Masinis) sebanyak 1.031 orang.
Tahun ini pemerintah akan menambah 160 kereta api rel listrik (KRL) untuk kebutuhan transportasi kereta api Jabodetabek dan sebanyak 50 rangkaian kereta K3 ekonomi AC untuk dapat memenuhi kebutuhan layanan transportasi menggunakan kereta api jarak dekat dan jarak jauh. (ref : Detik)
Hal ini disampaikan oleh Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan dikutip dari situs Kementerian Perhubungan, Rabu (20/6/2012).
"Saat ini jumlah (masinis) yang ada sebanyak 3.000-an orang dan dibutuhkan sebanyak 2.000 orang lagi untuk memenuhinya. Pemenuhan dilakukan secara bertahap seiring dengan pelaksanaan pengujian setelah melalui pendidikan di Balai Pelatihan Teknis Perkeretaapian Yogyakarta," kata Tundjung.
Untuk memenuhi kebutuhan masinis ini Kemenhub terus melaksanakan pengujian awak sarana perkeretaapian khususnya bagi masinis dan asisten masinis.
"Sebanyak 670 awal sarana perkeretaapian yang terdiri dari 331 calon masinis dan 339 calon asisten masinis saat ini tengah mengikuti pengujian dengan melaksanakan uji teori, psikotes, dan uji praktik 20-30 Juni 2012," ujar Tundjung.
Pelaksanaan pengujian ini dalam rangka menjalankan amanah Undang-Undang No.23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian khususnya tertera di pasal 116 dan dilakukan secara bertahap. Ditjen Perkeretaapian menyiapkan ahli di bidang perkeretaapian sebanyak 12 penguji dan penguji di lingkungan Ditjen Perkeretaapian sebanyak delapan orang.
Kebutuhan Masinis dan asisten masinis berjalan terus seiring dengan perkembangan trasportasi kereta api di Indonesia dan pembatasan waktu kerja masinis yakni dari sebelumnya selama delapan jam sehari menjadi empat jam dalam satu hari.
Kemenhub juga melakukan penyegaran atau upgrading masinis setiap dua tahun sekali dan masa berlaku sertifikat selama empat tahun sehingga dapat terpantau kualitas kerja dari masing-masing awak sarana kereta api tersebut.
Pelaksanaan pengujian tersebut seluruhnya ditanggung oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sehingga seluruh peserta tidak lagi dipungut biaya sedikit pun selama mengikuti pengujian tersebut.
Saat ini awak sarana perkeretaapian yang telah diberikan Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian sebanyak 3.776 dengan rincian sertifikat kecakapan awak saranan perkeretaapian pertama (asisten masinis) sebanyak 2.745 orang dan sertifikat kecakapan awak saranan perkeretaapian muda (Masinis) sebanyak 1.031 orang.
Tahun ini pemerintah akan menambah 160 kereta api rel listrik (KRL) untuk kebutuhan transportasi kereta api Jabodetabek dan sebanyak 50 rangkaian kereta K3 ekonomi AC untuk dapat memenuhi kebutuhan layanan transportasi menggunakan kereta api jarak dekat dan jarak jauh. (ref : Detik)