Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon kekurangan sedikitnya 1.200 tenaga pegawai negeri sipil (PNS), di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD).
Meski sejumlah OPD kerepotan akibat beban kerja yang tidak sebanding dengan jumlah pegawai, Pemkot Cirebon tidak bisa membuka penerimaan CPNS karena ada moratorium.
Sekretaris Daerah (Sekda), H. Hasanudin Manap yang dikonfirmasi mengakui, soal kekurangan tenaga PNS yang mencapai 1.200 orang.
Meski sangat membutuhkan tambahan tenaga baru, katanya, Pemkot Cirebon tidak bisa melakukan penerimaan CPNS baru. Dikatakannya, sejak 2010 Kota Cirebon tidak membuka penerimaan CPNS.
"Kami memang sangat membutuhkan tambahan pegawai, tapi karena ada kebijakan moratorium, tidak mungkin bisa melakukan penerimaan CPNS untuk tahun ini," katanya.
Saat ini, lanjutnya, yang bisa dilakukan Pemkot yakni melakukan peningkatan kualitas PNS yang ada. Upaya peningkatan yang dilakukan terhadap PNS, diantaranya pembinaan moral, akhlak dan iman, serta disiplin pegawai.
Diakuinya, masih banyak yang kurang dan perlu dibenahi. "Memang ada beberapa yang bermasalah, tetapi saya melihat sudah cukup baik. Hanya bagaimana menjaga para pegawai ini bisa kerja dengan baik dan bertanggungjawab, terutama dalam tugasnya kepada negara, dengan menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BK Diklat) Kota Cirebon, Ferdinan Wiyoto menyebutkan, kekurangan PNS salah satunya terjadi pada bagian administrasi.
"Kalau ditotal, kekurangan 1.200 PNS. Saat ini, untuk menutupi kekurangan itu kita berdayakan seluruh PNS yang ada, agar mereka benar-benar bekerja secara optimal," katanya.
Dikatakannya, tahun ini merupakan tahun ketiga Kota Cirebon tidak membuka penerimaan CPNS.
"Batas moratorium sampai Desember 2012. Artinya, sampai akhir 2012 ini kami tidak akan menerima CPNS," ujarnya.
Dikatakan dia, jumlah PNS saat ini, menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Pada tahun 2008-2011 jumlahnya 7.027 orang, tahun 2012 turun menjadi 6.862 orang," ucapnya.
Kekurangan PNS, selain karena pensiun, juga karena ada yang meninggal dunia.
Meski sejumlah OPD kerepotan akibat beban kerja yang tidak sebanding dengan jumlah pegawai, Pemkot Cirebon tidak bisa membuka penerimaan CPNS karena ada moratorium.
Sekretaris Daerah (Sekda), H. Hasanudin Manap yang dikonfirmasi mengakui, soal kekurangan tenaga PNS yang mencapai 1.200 orang.
Meski sangat membutuhkan tambahan tenaga baru, katanya, Pemkot Cirebon tidak bisa melakukan penerimaan CPNS baru. Dikatakannya, sejak 2010 Kota Cirebon tidak membuka penerimaan CPNS.
"Kami memang sangat membutuhkan tambahan pegawai, tapi karena ada kebijakan moratorium, tidak mungkin bisa melakukan penerimaan CPNS untuk tahun ini," katanya.
Saat ini, lanjutnya, yang bisa dilakukan Pemkot yakni melakukan peningkatan kualitas PNS yang ada. Upaya peningkatan yang dilakukan terhadap PNS, diantaranya pembinaan moral, akhlak dan iman, serta disiplin pegawai.
Diakuinya, masih banyak yang kurang dan perlu dibenahi. "Memang ada beberapa yang bermasalah, tetapi saya melihat sudah cukup baik. Hanya bagaimana menjaga para pegawai ini bisa kerja dengan baik dan bertanggungjawab, terutama dalam tugasnya kepada negara, dengan menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BK Diklat) Kota Cirebon, Ferdinan Wiyoto menyebutkan, kekurangan PNS salah satunya terjadi pada bagian administrasi.
"Kalau ditotal, kekurangan 1.200 PNS. Saat ini, untuk menutupi kekurangan itu kita berdayakan seluruh PNS yang ada, agar mereka benar-benar bekerja secara optimal," katanya.
Dikatakannya, tahun ini merupakan tahun ketiga Kota Cirebon tidak membuka penerimaan CPNS.
"Batas moratorium sampai Desember 2012. Artinya, sampai akhir 2012 ini kami tidak akan menerima CPNS," ujarnya.
Dikatakan dia, jumlah PNS saat ini, menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Pada tahun 2008-2011 jumlahnya 7.027 orang, tahun 2012 turun menjadi 6.862 orang," ucapnya.
Kekurangan PNS, selain karena pensiun, juga karena ada yang meninggal dunia.