Dilansir dari RadarJogja, di Purworejo. Ratusan guru honorer SD Negeri se Kabupaten Purworejo menggelar aksi unjuk rasa kemarin (29/3) . Mereka mendesak diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi 2012. Koordinator Aksi Hermawan mengatakan aksi itu bertujuan meminta agar guru wiyata bakti SD Negeri diperlakukan sama seperti guru tidak tetap (GTT) SMP, SMA dan SMK Negeri dimasukkan ke kategori I pengangkatan CPNS. "Latar belakang aksi kami yakno surat bupati No: 800/3025/2010 tanggal 30 Agustus 2010 perihal pendataan tenaga honorer khususnya guru SMP, SMA danSMK Negeri yang disusulkan ke Kategori I pengangkatan CPNS," ujarnya. Menurut Hermawan, tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo baik SD, SMP, SMA atau SMK memiliki latar belakang sama. Mereka sama-sama mengabdi di instansi pemerintah dengan sumber pembiayaan yang sama.
"Maka seyogianya kami juga diperlakukan sama. Tidak sepantasnya dibeda-bedakan, khususnya soal peluang diangkat menjadi CPNS," desaknya. Peserta aksi menuntut Pemkab Puworejo mengakomodasi pengiriman kembali ke pemerintah pusat terkait data yang harus dilengkapi beserta daftar nama. "Kami meminta kepastian dan penyelesaian selambat-lambatnya satu minggu dari sekarang," tuntutnya. Peserta aksi, Abidin, menambahkan, aksi itu juga dilatarbelakangi minimnya kesejahteraan guru honorer yang selama ini sangat minim jauh dibandingkan dengan guru-guru PNS yang sudah bersertifikasi. "Padahal tugas dan tanggungjawab kami sama," imbuhnya. Unjuk rasa itu mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Selain melakukan orasi mereka juga menggelar doa mujahadah di Alun-Alun Purworejo.
"Maka seyogianya kami juga diperlakukan sama. Tidak sepantasnya dibeda-bedakan, khususnya soal peluang diangkat menjadi CPNS," desaknya. Peserta aksi menuntut Pemkab Puworejo mengakomodasi pengiriman kembali ke pemerintah pusat terkait data yang harus dilengkapi beserta daftar nama. "Kami meminta kepastian dan penyelesaian selambat-lambatnya satu minggu dari sekarang," tuntutnya. Peserta aksi, Abidin, menambahkan, aksi itu juga dilatarbelakangi minimnya kesejahteraan guru honorer yang selama ini sangat minim jauh dibandingkan dengan guru-guru PNS yang sudah bersertifikasi. "Padahal tugas dan tanggungjawab kami sama," imbuhnya. Unjuk rasa itu mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Selain melakukan orasi mereka juga menggelar doa mujahadah di Alun-Alun Purworejo.